Minggu, 20 Januari 2013

Perbedaan Obat Generik dan Bermerk

Pernahkan anda di bingungkan dengan harga obat generik dan bermerk? atau pernahkah anda ragu dengan khasiat obat yang diberikan oleh dokter karena obat tersebut generik? apa sih sebenarnya obat generik itu? 


Begini ibu saya akan menjelaskan pengetahuan saya berdasarkan pengalaman jika ibu ingin lebih jelas atau ragu dengan penjelasan saya silakan tanyakan pada yang berwenang (dalam masalah obat generik ya bu yaitu dinas kesehatan atau BPOM, bukan aparat berwenang seperti polisi)
Saya pernah bekerja di salah satu perusahaan obat yang tidak begitu besar. Produksi obat-obatannya kebanyakan adalah generik. Namun tak semuanya generik beberapa memang memiliki merk sendiri. Obat generik sudah ditetapkan pemerintah harus memiliki berbagai parameter kandungan, pembuatan, harga, desain kemasan dsb. yang sudah baku harus dipenuhi oleh semua produsen obat generik. Sebagai QA tugas saya adalah memeriksa kadar zat-zat tertentu dalam obat terutama kadar zat aktif dalam obat tersebut dengan patokan kadar yang tidak boleh kurang atau lebih dari ketentuan yang ada. selain zat aktifnya kandungan mikrobiloginya pun mempunyai patokan yang harus dalam pengendalian. Jika semua pemeriksaan dengan hasil baik barulah obat tersebut bisa dijual.
Salah satu yang menjadi kebingungan saya ketika pertama kali bekerja adalah fakta ternyata obat generik dan bermerk tidak ada bedanya dalam segi kandungan atau proses pembuatan. Obat yang diproduksi disana seperti paracetamol memilki 2 variasi. yaitu paracetmol untuk kemasan generik dan yang satunya keluar dengan merk tertentu. Dalam segi kandungan yang saya periksa tidak memiliki perbedaan kadar zat aktif.
Lalu saya bertanya pada Apoteker saya waktu itu tentang perbedaan generik dan komersil. Panjang penjelasan apoteker pada saat itu ambil salah satu contoh saja dari pertanyaan harga. Untuk memiliki merk obat tidak mudah. Banyak sekali persiapan dan segala macam " tektekbengek " yang harus disiapkan. Dan itu semua membutuhkan waktu dan biaya yang panjang. Jadi intinya punya merk saja mahal belum lagi kalau produksi tersebut melibatkan berbagai promosi seperti iklan misalnya. Bayar iklan di tv apalagi dengan rating yang tinggi dengan frekuensi sedang bisa memakan biaya ratusan juta perbulan. Belum lagi harga model iklannya???  pasti harga model iklannya saja lebih tinggi dibandingkan gaji saya. Padahal yang menentukan obat tersebut layak beredar adalah para QA nya seperti salah satunya saya. Kebayang kalau saya salah periksa dengan laporan hasil analisa bagus ternyata pada kenyataanya tidak?? (curhat pribadi hehehe). Tapi ibu tidak usah khawatir hal-hal semacam itu tidak akan pernah terjadi. Saya tahu betul bahwa produksi obat generik dan bermerk yang dibuat diperusaahan obat (yang saya naungi saat itu) tidak ada perbedaan dalam segi pengawasan produksi atau mutu kandungannya. Mungkin juga tujuan produsen obat ingin memiliki obat bermerk karena ingin membuat obat dengan kandungan diluar ketetapan BPOM RI dan mendaftarkan merk tersebut dengan pengawasan yang tidak mudah. Jadilah harga merk tersebut mahal karena berbagai faktor. Dan maaf ibu, saya disini hanya berbicara sebatas seorang ibu, tidak mewakili lembaga apapun. Ibu yang hanya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati saya seperti hal nya anda
intinya ibu, jika membeli obat atau menerima resep obat tidak ada salahnya kita tanyakan adakah generiknya? karena bukan tidak mungkin bahwa institusi tersebut sudah "kongkalikong" dengan produsen obat tertentu. Banyak produsen obat yang melakukan berbagi promosi obat salah satunya dengan kerjasama yang melibatkan penjual obat. dengan bonus-bonus menggiurkan yang lagi-lagi bisa lebih tinggi dari gaji saya (hikshiks curhat lagi). 
Jadi ibu, jangan khawatir atau ragu untuk mengkonsumsi obat generik ya. karena tak ada perbedaan kandungan zat aktifnya ataupun membahayakan.

Tidak ada komentar: