Bingung ya bu kalo anak batuknya susah sembuh? Saya punya pengalaman pusingnya mengobati anak saya yang kalau batuk pasti disertai muntahan makanan. Kasian liat si kecil muntah apalagi makanan yang dia muntahkan susah payah hasil segala bujuk rayu untuk bisa masuk di mulutnya. Karena anak saya ini gak nafsu makan.
Dengan 3 dokter saya mendiskusikan keluhan anak saya ini. Dalam kasus pertama kunjungan saya kedokter dalam kondisi anak demam, dokternya bilang mungkin karena anak tidak bisa mengeluarkan dahak anak menjadi muntah. Jawaban dokter inilah yang jadi jawaban saya ketika "Abah"nya ngomel "anak batuk selalu muntah, apa ga kasian?? bawa kedokter". Panjang lebar ngomelnya saya tidak mau peduli. Kedokter sudah, antibiotikya saja belum habis saya kasih. Saya tidak mau selalu langsung mengunjungi dokter tatkala demam. Karena saya pernah bekerja di industri farmasi, sedikitnya saya tahu kapan harusnya obat-obatan dengan resep dan antibiotik harus diberikan. Ada ibu yang jika anaknya sakit langsung memberi obat dengan merk "P..." dengan kandungan zat aktif ibuprofen didalamnya dengan kisaran HET 20rb. Dulu tersebut tergolong obat keras tak bisa dijual bebas tanpa resep. Memang obatnya manjur tapi saya takut imun anak saya jadi terganggu. Pernah saya nonton tayangan di tv tentang penjelasan kapan sebetulnya anak perlu dibawa kedokter. Dokternya menjelaskan adanya demam pada anak merupakan suatu reaksi tubuh anak terhadap adanya benda asing yang masuk ketubuhnya. Imun tubuh secara otomatis mempertahankan daya tahan tubuh dengan gejala demam. Jika kondisi dayatahan anak lemah maka dibantulah dengan obat-obatan dan antibiotik.
Tapi setelah antibiotik habis anak saya tetap masih mengalami batuk muntah.
Kedokter berikutnya saya hanya memeriksakan kondisi muntah pada saat batuknya saja pada dokter, "malah akhir-akhir ini dok tertawa atau nangis yang terlalu pun menyebabkan anak saya muntah, kalau disuruh makan susah banget". Dokter hanya bilang itu batuk biasa dan hanya diberi resep. Tadinya saya khawatir harus dilakukan pemeriksaan Lab. Nota resep senilai Rp.280.000 untuk penyakit batuk biasa dengan harga yang saya cek HETnya diluar biasa.
Tapi setelah antibiotik habis anak saya tetap masih mengalami batuk muntah.
Kedokter berikutnya saya hanya memeriksakan kondisi muntah pada saat batuknya saja pada dokter, "malah akhir-akhir ini dok tertawa atau nangis yang terlalu pun menyebabkan anak saya muntah, kalau disuruh makan susah banget". Dokter hanya bilang itu batuk biasa dan hanya diberi resep. Tadinya saya khawatir harus dilakukan pemeriksaan Lab. Nota resep senilai Rp.280.000 untuk penyakit batuk biasa dengan harga yang saya cek HETnya diluar biasa.
Nah kunjungan ketiga kalinya anak saya masih batuk muntah dan disertai diare. Diare sembuh tapi frekuensi BABnya jadi lebih sering, sampai 3xsehari. Batuk muntah masih juga. Saya sudah stress.. berbagai obat dan antibiotik yang beraneka ragam. Kasian anak saya minum obat terus. Cara alami seperti air jeruk nipis yang diencerkan dengan air dan madu, rebusan jahe yang saya beri gula merah, sudah rutin juga saya berikan. Tapi masih belum ada hasilnya.
Nyari-nyari jawaban ada salah satu artikel yang membuat saya merenung setelah baca artikel ini. Tak pernah saya dapatkan sebelumnya informasi tentang gejala cacingan diawali dengan muntah dan batuk. Setahu saya hanya tidak nafsu makan atau lemas. Tidak nafsu makan mungkin ya, tapi kalau lemas? saya merasa anak saya gak ada lemasnya. Malah saya yang sering ngeluh lemas mengejar anak saya.
Saya memutuskan untuk mencoba obat cacing. Tadinya ingin memberikan alternatif yang alami dulu yaitu air sari wortel santan dan garam. Tapi anak saya enggan meminumnya, kakak saya bilang gak enak pasti makanya dia gak mau. Tapi saya dan suami coba enak kok, gurih banget. Trus kakak bilang "ya udah kalian aja yang minum biar gak cacingan".
Nah sampai pada keputusan "udah a kita beli obat cacing aja, da usianya udah lebih 2tahun". Terkejut sekali dia memang tidak batuk atau muntah lagi. BAB normal, dan yang paling bikin seneng makannya lahap banget sampai tetangga bilang anak saya sekarang hidungnya tambah gak kelihatan.